MENYIMAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan menyimak memang cukup mengambil andil besar dalam komunikasi. Dengan menyimak juga kita secara tidak langsung belajar tata cara berbicara yang baik. Dengan menyimaklah, kita dituntut untuk giat membaca, mencari kebenaran dari isi pembicaraan yang disampaikan oleh si pembicara di buku-buku referensi, begitulah pentingnya menyimak. Selain itu, menyimak sangat mempengaruhi perkembangan pengetahuan kita, bukan hanya sekedar mendengarkan lambang-lambang lisan dari pembicara melalui indra pendengaran kita. Akan tetapi, menyimak memerlukan proses yang panjang, kita harus benar memahami, menyeleksi informasi-informasi yang penting dan mampu membedakan antara fakta dan pendapat, sehingga informasi yang kita terima dan kita simpan di long term memory adalah informasi yang akurat.
B. Perumusan Masalah
Ø Apa yang dimaksud dengan menyimak Ekstensif dan menyimak Intensif dan contoh-contohnya ?
C. Tujuan
Ø Untuk mempelajari dan mengetahui lebih lanjut pengertian dari pada menyimak ekstensif dan intensif, dan begitupun bagian-bagiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar, Tarigan (1983;22) membagi menyimak menjadi dua jenis yakni : (1). Menyimak ekstensif dan (2). Menyimak intensif.
1. Menyimak ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak yang tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja.
Ø Menyimak ekstensif meliputi:
a. Menyimak Sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial seperti di Pasar, Terminal, Stasiun, Kantor Pos dan sbagainya.
Contoh :
Seorang anak jawa menyimak nasehat neneknya dengan sikap dan bahasa yang santun.
b. Menyimak Sekunder
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan.
Contoh :
Jika seorang pembelajar sedang membaca di kamar, ia juga dapat mendengarkan percakapan orang lain, suara siaran radio, suara televisi dan sebagainya, suara tersebut sempat terdengar oleh pembelajar tersebut.
c. Menyimak Estetik
Menyimak Estetik sering juga disebut menyimak apresiatif. Menyimak estetik ialah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu.
Contoh :
Menyimak pembaca puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu, dan sebagainya.
d. Menyimak Pasif
Menyimak pasif merupakan jenis menyimak yang berupa kegiatan menyimak sebuah bahasan yang dilaksanakan tanpa pengupayaan/tujuan yang sadar.
Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang mendengarkan Bahasa Daerah, setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun ia sudah mahir memahami pesan dalam Bahasa Daerah tersebut.
2. Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
Ø Menyimak intensif ini memiliki ciri-ciri yang harus diperhatikan yakni :
a. Menyimak intensif adalah menyimak pemahaman
b. Menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi
c. Menyimak intensif ialah memahami bahasa formal
d. Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan
Ø Menyimak intensif meliputi:
a. Menyimak Introgatif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut. Kegiatan menyimak introgatif ini bertujuan untuk (1) menemukan fakta-fakta dari pembicara, (2) menemukan gagasan baru yang dapat dikembangkan menjadi sebuah wacana yang menarik, (3) Mendapatkan informasi apakah bahan yang telah disimak itu asli atau tidak.
b. Menyimak Eksploratif
Menyimak eksploratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk mndapatkan informasi baru. Pada akhir kegiatan, seorang penyimak eksploratif akan (1) Menemukan gagasan baru, (2) Menemukan informasi baru dan informasi tambahan dari bidang tertentu, (3) Menemukan topik-topik baru yang dapat dikembangkan pada masa yang akan datang.
c. Menyimak Kreatif
Menyimak kreatif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan unuk mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas pembelajaran. kreativitas menyimak dapat dilakukan dengan cara (1) Merekonstruksi pesan yang telah disampaikan penyimak, (2) Menyusun petunjuk-petunjuk atau nasehat berdasar materi yang telah disimak.
d. Menyimak Konsentratif
Menyimak konsentratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif bertujuan untuk (1) Mengikuti petunjuk-petunjuk, (2) Mencari hubungan antara unsur dalam menyimak, (3) Mencari hubungan kuantitas dan kualitas dalam suatu komponen, (4) Mencari butir-butir informasi penting dalam menyimak, (5) Mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak, (6) mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak.
e. Menyimak selektif
Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan terfokus untuk mengenal bunyi-bunyi asing, nada dan suara. Menyimak selektif memiliki ciri tertentu sebagai pembeda dengan menyimak yang lain. Adapun ciri menyimak selektif itu ialah (1) menyimak dengan seksama untuk menentukan pilihan pada bagian tertentu yang diinginkan, (2) Menyimak dengan memperhatikan topik-topik tertentu, (3) Menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menyimak merupakan proses rasa ingin tahu yang membutuhkan konsentrasi dengan tujuan memperlancar komunikasi, memperoleh informasi untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang kehidupan, dan sebagai dasar belajar bahasa.
B. Saran
Kepada seluruh teman-teman Mahasiswa yang ingin membuat makalah selanjutnya, kami menyarankan agar supaya dalam pembuatan makalah perlu menyiapkan beberapa referensi.
Comments
Post a Comment